SAHABAT303 - Ilmuwan Iran yang Dituduh Mata-Mata Dibebaskan AS


SAHABATNEWS - Ilmuwan Iran Sirous Asgari kembali ke Iran pada Rabu (3/6) setelah dibebaskan oleh Amerika Serikat. Asgari yang dituduh telah melakukan kegiatan spionase menghabiskan hampir tiga tahun dalam tahanan.

Asgari (59), yang telah dibebaskan oleh Departemen Kehakiman AS disambut keluarganya saat tiba di Bandara Internasional Teheran. Dia mengenakan masker dan dalam keadaan sehat meskipun sempat tertular virus corona saat berada dalam tahanan AS, menurut kementerian luar negeri Iran.

"Segera setelah saya tiba di Amerika Serikat pada 21 Juni 2017, saya ditangkap oleh FBI," katanya kepada televisi pemerintah ketika meninggalkan bandara, seperti dikutip AFP, Kamis (4/6).

"Alasan yang diberikan atas penangkapan saya adalah tuduhan mencuri dokumen komersial. Proses hukum mengenai kasus saya memakan waktu dua setengah tahun. Akhirnya, seorang hakim federal membebaskan saya," tutur Asgari.

Pengadilan AS pada bulan November 2019 sebenarnya telah membebaskan Asgari dari tuduhan mencuri rahasia dagang pada tahun 2016 ketika ia melakukan kunjungan akademik ke Ohio dari Universitas Teknologi Tehran, Sharif.

Sebelumnya, Asgari pernah mengungkapkan kepada The Guardian pada bulan Maret tahun ini bahwa agen Imigrasi dan Bea Cukai AS menahannya di pusat penahanan Louisiana tanpa fasilitas sanitasi dasar dan menolak untuk membiarkan dia kembali ke Iran meskipun dia sudah dibebaskan oleh pengadilan.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran Abbas Mousavi pada Selasa membantah pembebasan Asgari adalah bagian dari pertukaran tahanan dan mengatakan Asgari dibebaskan setelah dibebaskan. Mousavi menambahkan, pemulangan Asgari tertunda karena ia terinfeksi Covid-19.

"Mr Asgari terdampar di Amerika untuk sementara waktu karena (terinfeksi oleh) virus corona dan situasi dengan penerbangan," katanya.

Pertukaran Tahanan

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS belum menanggapi pembebasan Asgari. Namun Ken Cuccinelli, penjabat wakil sekretaris keamanan tanah air AS, mengatakan di Twitter bahwa AS telah "berusaha mendeportasi" Asgari sejak tahun lalu tetapi telah "terhenti setiap langkah oleh pemerintah Iran".

Baik Iran dan Amerika Serikat memiliki tahanan sejumlah warga negara masing-masing dan mereka baru-baru ini menyerukan agar mereka dibebaskan di tengah pandemi COVID-19.

Iran sedang memerangi wabah paling mematikan di Timur Tengah, sementara AS telah melaporkan jumlah total kematian tertinggi di dunia akibat penyakit ini.

Republik Islam itu menahan setidaknya lima orang Amerika dan AS memiliki minimal 19 orang Iran dalam tahanan sebelum pembebasan Asgari, menurut daftar yang disusun oleh AFP berdasarkan pernyataan resmi dan laporan media.

Ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat pada tahun 2018, setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir penting dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran.

Kedua negara itu dua kali mengalami konflik langsung dalam satu tahun terakhir. Pada Januari, Iran menembakkan rentetan rudal ke pasukan AS yang ditempatkan di Irak, tanpa menimbulkan korban jiwa, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan Qasem Soleimani, seorang jenderal top Iran.

Tetapi Trump menahan diri untuk tidak mengambil tindakan militer sebagai tanggapan. Keduanya terkadang bertukar tahanan meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.

Iran menukar reporter Washington Post, Jason Rezaian pada Januari 2016 dengan tujuh orang Iran yang ditahan di AS, pada hari perjanjian nuklir mulai berlaku.

Pada bulan Desember, Iran membebaskan Xiyue Wang, seorang akademisi AS, dengan imbalan ilmuwan Massoud Soleimani dan mengatakan itu terbuka untuk pertukaran lebih lanjut.

Warga Amerika dan dua warga negara saat ini diketahui ditahan oleh Iran termasuk veteran Angkatan Laut AS Michael R. White, Siamak Namazi bersama ayahnya Baquer, Morad Tahbaz, Gholam Reza Shahini, dan Karan Vafadari.

Sebagian besar warga Iran yang ditahan di Amerika Serikat memiliki kewarganegaraan ganda yang dituduh menghindari sanksi dengan mengekspor barang ke Iran atau menggunakan sistem keuangan AS. Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup

Share:

Related Posts:

Agen Live Casino

Sahabatcasino Agen Live Casino Online dan Sabung Ayam Terpercaya